Setelah aku mengenal pasti latar belakang remaja ini pada malamnya sambil menemani isteriku Siti Aishah menjahit baju, jariku mengetuk papan kekunci sambil diiringi oleh muzik kitaro. Itulah saja cara aku menulis sajak atau mencipta lagu. Bait demi bait aku selesaikan dan akhirnya terjadilah sebuah sajak. Aku meminta isteriku berhenti menjahit dan meminta ia mendengar aku membaca sajak. Tidak disangka isteriku mengalir airmata ketika mendengar aku membaca sajak sambildiikuti muzik kitaro.
Keesokan harinya aku memanggil adik-adik remaja datang kerumahku untuk berlatih. Aku berkata sajak yang baru aku cipta ini begitu special sekali sebab ia berkisarkan tentang kematian ibu remaja tadi. Aku berpesan kepada mereka jikalau hendak medeklamasikan sajak kita harus masuk kedalamnya. maknanya kita merasakan itu benar-benar terjadi keatas diri kita. Aku terus menunjuk cara membaca sajak itu dan akhirnya adik-adik remaja pula yang menangis mendengar aku membaca. Aku sendiri pun hairan mengapa aku dapat mencipta sajak dalam masa 15 minit saja. Aku merasakan seoalah-olahnya perkara itu terjadi keatas diriku.
Tiba hari pertandingan adik remaja itu tidak dapat meneruskan bacaannya. Dia tersedu-sedu ketika bait-bait sajak dibacakan sehinggakan hadirin yang datang pun menangis. Datang ayahnya kepadaku sambil berkata, " Budiman, tak sangka sajak Budiman begitu terharu sekali. ketika saya membaca dirumah saya tak dapat habiskan sajak itu ". Aku hanya mampu terdiam memikirkan apa yang terjadi. Siti Aishah bertanya kepadaku, " Bang, macam mana abang boleh cipta sajak yang begitu touching sekali sampai Siti baca pun boleh menangis ". " Entah abang pun hairan macam mana boleh jadi macam ni ". Aku mematikan terus perbualan itu.
Kini setelah ia hilang selama 2 tahun, tiba-tiba aku terjumpa pendrive yang terletak dibawah katil. Lalu sajak ini masih lagi selamat. Aku berkata pada anakku, " Inilah sajak maut ayah sebab ayah menulis sajak yang akhirnya terkena ayah sendiri '. Hanya Allah jua yang tahu apa sebenarnya yang terjadi. Pembaca hayatilah sajak yang aku cipta pada bulan Ogos 2007
IBU ENGKAULAH INSAN AGUNG
YANG ALLAH BERIKAN KEPADA KAMI
ENGKAU TIDAK PERNAH MENGELUH
UNTUK MEMBESARKAN KAMI
SAKIT DEMAM KAMI TIDAK PERNAH
IBU JADIKAN ALASAN
AYAH ENGKAU MERUPAKAN PANGLIMA KAMI
ENGKAU TERUS BERJUANG
UNTUK MEMBESARKAN KAMI
ENGKAU JUGA TIDAK PERNAH
MENYESAL DAN MEMARAHI KAMI
KETIKA KAMI NAKAL
IBU DAN AYAH MEMBELAI KAMI
SEUMPAMA EMAS YANG BEGITU BERHARGA
AYAH, KINI IBU SUDAH TIADA
IBU TELAH MENINGGALKAN KITA
DALAM SAAT AKU AMAT MEMERLUKANNYA
AYAH, BETAPA SUNYI HIDUP INI
TANPA IBU.. TANPA KASIH SAYANGNYA
AKU PASRAH PADAMU YA ALLAH
AYAH, MASIH TERBAYANG DIMATAKU
IBU MENANGIS MENAHAN KESAKITAN
SIANG DAN MALAM AYAH BERSAMA IBU
AYAH BERENDAM AIR MATA
TANDA KASIHNYA KEPADA IBU
AYAH BERDOA KEPADA ALLAH
AGAR DIPELIHARA KESIHATAN IBU
TAPI ITU SEMUA SUDAH BERLALU AYAH
AKU HARUS MENERUSKAN KEHIDUPAN INI
TAPI DALAM LUBUK HATI KECIL INI
AKU MERASA
DALAM HATI INI.
AYAH, BERAT MATAKU MEMANDANG
BERAT LAGI BAHUMU YANG MEMIKULNYA
WALAUPUN AYAH MERINDUI IBU
AYAH TERPAKSA MENGAMBIL
TUGAS-TUGAS IBU
DALAM MIMPIKU AKU DAPAT MELIHAT IBU
IBU TERSENYUM, TAPI AYAH….
AKU TIDAK DAPAT MEMELUK IBU
AKU TIDAK DAPAT MENCIUM IBU
AKU TIDAK LAGI DAPAT MERASAI
JARI-JARI HALUS IBU
KATA-KATA AZIMAT IBU
MASIH LAGI BERMAIN DIKOTAK HATIKU
YA ALLAH KAU BERILAH KEKUATAN
KEPADA AYAH UNTUK MEMBESARKAN KAMI
DAN MENERUSKAN KEHIDUPAN INI
YA ALLAH KAU RAHMATILAH IBU
KAU TEMPATKANNYA BERSAMA-SAMA
KEKASIHMU YA ALLAH.
ENTAH BILA KITA AKAN BERTEMU IBU
KASIH SAYANG IBU DAN AYAH AKAN KAMI KENANG
KAMI AKAN BERDOA UNTUK KESEJAHTERAAN IBU
AYAH….. KAMI DOAKAN SEMOGA ALLAH
MEMBERIKAN KESIHATAN YANG BAIK
UNTUK AYAH TERUS BERAMAL DAN
MEMBESARKAN KAMI.
AKAN KAMI INGAT PENGORBANAN
YANG AYAH LAKUKAN UNTUK KAMI
YA ALLAH KAU TEMPATKAN MEREKA DALAM SYURGAMU
BERSAMA ORANG-ORANG YANG SOLEH
TEMPAT YANG ENGKAU JANJIKAN